Kebanyakan
dari kita menganggap bahwa sukses atau lulus iian, merupakan takdir Allah yang
ditetapkan pada diri kita. Demikian pula bahwa kegagalan adalah takdir yang
ditetapkan oleh Allah untuknya. Secara prinsip, saya setuju dengan pendapat
ini. Namun tentu saja kita tidak boleh berfikir hanya sampai disitu saja. Sebab
jika tetap demikian cara berfikir kita pada akhinya akan berakibat pada dua
hal. Pertama, akan menyalahkan Allah jika ketetapannya berupa kegagalan dan
tidak sesuai dengan harapan. Kedua, akan melahirkan seorang fatalis ( orang
yang mudah menyerah kepada nasib ) , mudah putus asa, serta bersikap
malas-malasan.
Sebenarnya
sukses dan gagal adalah sebuah pilihan, yaitu apakah kita mau memilih jalan
sukses atau jalan gagal. Sukses dan gagal adalah pilihan masing-masing individu
dan hal itu ditentukan oleh sikap kita masing-masing. Sukses adalah jalan yang
dibuat oleh mereka-mereka yang berketetapan untuk sukses melalui sikap dan
perilaku yang positif yang ditampilkan dalam menjalani kehidupan dan mewujudkan
apa-apa yang diharapkan.
Hidup
dengan segala konsekuensinya adalah suatu pilihan individu. Kalimat ini memberikan
kesan bahwa Allah SWT memberikan potensi dasar yang luar biasa sebagai bahan
baku untuk menjadi sukses dan menggapai segala cita-cita sukses. Potensi itu
Allah letakkan pada diri manusia sejak lahir, baik berupa potensi fisik,
potensii non-fisik, psikologis, emosional, dan spiritual. Demikian pulalah
Allah menciptakan realitas lingkungan yang dapat mendukung tercapainya sukses,
demikian pula Allah menciptakan berbagai peluang untuk menggapai sukses
tersebut. Sekarang persoalannya apakah kita lebih memilih jalan sukses atau
gagal? Apakah kita bersedia mengoptimalkan potensi yang ada atau mendiamkannya
sehingga menjadi “impotensi”?
Saya
memahami bahwa takdir adalah ujung dari sebuah usaha maksimalll dan optimal.
Kita biasanya terlalu cepat menyerahkan semuanya pada takdir sehingga kita
cenderung menjadi fatalis. Padahal sesungguhya, disetiap ujung usaha itu
pastilah ada takdir. Takdir adalah hasil dari sebuah proses maksimal yang kita
lakukan. Kita jangan pernah mengatakan bahwa itu adalah takdir Allah sementara
usaha yang kita lakukan belum maksimal dan optimal.
Maka
bergeraklah terus, jangan pernah berhenti , dan disaat anda telah mencapai
langkah ke 99 , lalu Anda mulai terasa jenuh sehingga memutuskan untuk berhenti
maka Ingatlah, bisa jadi satu langkah kedepan setelah itu ( langkah ke 100 )
adalah langkah sukses anda. Demikan seterusnya, inilah takdir, sebuah konsep
hidup untuk menjadikan diri anda dinamis, kuncinya adalah bahwa sukses adalah
sebuah pilihan. Apakah anda inginn berhenti saat belum ingin mencapainya (
gagal ) atau Anda akan terus melangkah hingga tercapi apa yang nda inginkan.
Selamat
memilih dan teruslah melangkah!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar